Paid Kaung, Why? or Why not? Konsep Ketuhanan Dalam Agama Hindu Membangun Keluarga yang Bhawantu Sukhinah Impersonal God Kepemimpinan Hindu

25 May 2011

Sebutan untuk Sang Hyang Widhi

Apakah Tuhannya orang Hindu dapat disebut Allah? 
      Bisa saja dikatakan "tidak" karena masing-masing agama "mempunyai" Tuhannya sendiri. Nama, sifat-sifat, perintah maupun ajarannya dan asal usulnya berbeda. Tapi apakah jawaban ini malah akan membuat seseorang menjadi orang yang fanatik? Orang yang berpikir sempit, picik dan keras terhadap yang lain?

      Bisa juga dijawab "ya", karena alasannya Tuhan itu satu.  Sang Hyang Widhi, Buddha, Allah, Yesus, Yahweh, atau yang lain itu hanya sekedar nama-nama dari substansi yang sama. Seperti yang terdapat dalam Weda : "Ekam sat vipra bahuda vadanti"  " Tuhan hanya satu, tapi orang-orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama". Namun yang benar secara filsafat belum tentu benar secara agama. Hannah Arendt mengatakan filsafat hanya untuk beberapa orang, agama untuk banyak orang. Dan apa yang dikatakan dalam Weda belum tentu disetujui oleh agama-agama lain. Tiap-tiap agama memiliki pandangan sendiri tentang Tuhan.
      Dalam agama, Tuhan paling banyak disebut-sebut. Tuhan adalah sumber agama. Dia menurunkan kitab suci. Tuhan adalah pusat pemujaan dan renungan kita. Tuhan disebut-sebut dalam do'a atau sembahyang kita. Tuhan adalah asal dari mahluk. Tuhan juga merupakan tujuan akhir semua mahluk. Tapi apakah atau siapakah Tuhan?
      Tuhan agama Yahudi disebut Yahweh. Pada mulanya Yahweh adalah ajudan dewa perang yang sangat buas. Yahweh bukanlah dewa asli orang Yahudi. Ia berasal dari suku bangsa Midian dan oleh Moses dimasukkan dalam jajaran dewa-dewa orang Yahudi. Hampir lima abad lamanya Yahweh hanya mendapat kedudukan yang tidak penting. Selama lima abad itu Yahweh pernah digabung atau dikawinkan dengan dewa atau dewi Yahudi yang lain. Setelah bergulat selama lima ratus tahun, akhirnya Yahweh dapat mengalahkan dewa-dewa lain dan menjadi Dewa Tertinggi atau Tuhan satu-satunya. 
       Dari hanya ajudan dewa perang menjadi Tuhan satu-satunya, Yahweh telah melakukan perjuangan keras. Artinya para pengikut Yahweh telah melakukan pengucilan, pengusiran dan pembunuhan terhadap pengikut-pengikut dewa-dewa Yahudi lainnya. Dan pembakaran terhadap kuil-kuil dewa-dewa lainnya. Monotheisme Yahudi memang ditegakkan melalui jalan berdarah. Sekalipun agama Yahudi telah menetapkan Yahweh sebagai satu-satunya Tuhan, tapi Torah, kitab suci mereka masih mempercayai banyak dewa.  
      Agama Kristen pada mulanya hanyalah satu sekte kecil dari agama Yahudi. Yesus Kristus, pendiri agama Kristen pada mulanya adalah seorang guru agama yang mengajar secara berkeliling sambil memberikan pengobatan kepada orang-orang Yahudi. Karena Yesus banyak mengeritik praktek-praktek agama Yahudi pada jamannya, maka para pemuka Yahudi bekerjasama dengan penguasa Romawi yang menjajah negeri Israel, bersekongkol untuk menghukum mati Yesus dikayu salib. Ajaran-ajaran Yesus dianggap bida'ah, atau sesat.
    Berkat kegigihan para murid Yesus, sekte kecil yang bergerak secara tersembunyi ini kemudian berkembang menjasi agama tersendiri, yaitu agama Kristen. Para pemeluk agama baru ini enggan mengakui Yahweh sebagai Tuhan mereka. Mereka menetapkan konsep ketuhanannya sendiri, yang disebut Trinitas, yaitu Roh Kudus, Tuhan Bapa dan Tuhan Anak yaitu Yesus. Penetapan konsep Trinitas ini dilakukan dalam beberapa kali musyawarah antara para pemuka gereja yang berbeda pendapat. Setelah melalui proses panjang, hampir 450 tahun, konsep Trinitas ini disepakati.
      Setelah berabad-abad lamanya orang Yahudi menganut monotheisme (mengakui Yahweh sebagai satu-satunya Tuhan), dan hampir 200 tahun setelah agama Kristen mantap dengan konsep Trinitasnya, bangsa Arab masih menyembah banyak dewa. Di antara dewa-dewa Arab itu yang banyak dipuja adalah Al-Lah, dewa kemakmuran, disebut juga dewa air karena dipercaya memberi hujan dan air bagi bagi orang-orang Arab. Dewa-dewa Arab yang lain adalah Al-Rahman (pengasih), Al-Rahim (selamanya pengasih), Al Malik (raja), Dewi-dewi Arab adalah Anat, Maniat dan Ujja. Mereka bertiga adalah putri Al-Lah.
      Pada abad 6 M, Mohammad - menurut keyakinan Islam, karena perintah Allah - mengajak orang-orang Arab hanya menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Tapi ajakan ini tidak diterima oleh mayoritas orang Arab, terutama suku Quraish. Setelah melalui perjuangan keras, antara lain dengan konflik- konflik bersenjata antara pengikut dan penentang Mohammad, akhirnya pengikut Mohammad menang. Dan Allah diakui sebagai satu-satunya Tuhan oleh seluruh bangsa Arab. Demikianlah dari jasirah Arab ini agama Islam berkembang. Dan Islam menganut monotheisme yang sangat ketat. Tiada Tuhan selain Allah, demikian keyakinan Islam.
      Namun Allah memiliki 99 (sembilan puluh sembilan) nama (Asma'ul Husna). Nama-nama itu, disamping Allah antara lain Al-Rahman, Al-Rahim, Al-Malik, yang artinya sama dengan nama dewa-dewa di atas. Allah juga bernama Al-Haqq (Kebenaran), Al Qahtar (yang mendominasi dan mematahkan punggung musuh-musuhNya), Al-Muntaqinu (yang memberi siksaan), Assaburru (yang maha penyabar). Prinsip Ketuhanan dalam agama Islam disebut Tawhid yang secara harfiah berarti "menyatukan" atau "Mengesakan" atau "mempersatukan".  
      Sang Hyang Widdhi bukan Allah. Ramakrishna, Al Hallaj, Syekh Siti Jenar bahkan Lia Eden mungkin tidak setuju dengan pernyataan ini. Sebaliknya sebagian besar pemeluk agama juga tidak setuju dengan mereka. Al Hallaj dipenggal kepalanya, lalu dicucuk dengan tombak, ditaruh di pintu gerbang kota oleh penguasa Bagdad, sebagai peringatan bagi orang yang bermain-main dengan Tuhan. Syekh Siti Jenar dihukum mati oleh Sultan Bintara Demak atas nasehat Wali Songo, dan mayatnya yang berbau harum ditukar dengan bangkai anjing. Lia Eden dipenjara oleh pengadilan NKRI. Sebaliknya Ramakrishna tetap dihormati, karena hidup dan tinggal di India yang mana kebebasan beragama dihargai.
      Kebanyakan orang mengenal Tuhan melalui ajaran, doktrin, dogma, dan ketentuan hukum dan ritual yang dijelaskan oleh kitab suci masing-masing, dan itu berbeda satu sama lain. Tuhan dalam agama Hindu memerintahkan manusia menjelajah ke dalam, menakhlukkan musuh-musuh dalam diri, menyatukan jiwa dengan Jiwa Semesta. Tuhan dalam agama Kristen dan Islam memerintahkan pengikutnya pergi menjelajah pelosok dunia untuk menyelamatkan setiap jiwa, mengkonversi mereka dengan satu dan lain cara.

      Ada Tuhan yang memberi inspirasi untuk bertindak welas asih, menghormati kehidupan, giat bekerja dan bertanggung jawab, ada yang memberi inspirasi hidup demi kemewahan hidup sesudah kematian. Tuhan memang satu, satu misteri. Dan misteri itu diberi makna yang berbeda-beda oleh setiap agama. Membangun toleransi bukan dengan mencampuradukkan pemahaman tentang Tuhan, tetapi sebaliknya justru dengan mengakui perbedaan itu. Dalam pengertian ini Sang Hyang Widhi bukan Allah.     


Sumber:    Madrasuta, Ngakan Made. 2010. Tuhan Negara & Agama. Media Hindu.
                Parisadha Hindu Dharma. 
Tuhan: Dia yang Mendengar Do'a Setiap Orang.

1 comment :

  1. Allah atau Ida sang hyang widhi wasa adalah Tuhan yang maha esa, Dia tidak pernah berubah, Dia tidak dilahirkan dan Dia tidak pernah mengalami ketiaadaan atau mati, Dia kekal abadi selamanya.

    ReplyDelete